Pagi
itu, aku terbangun dengan mata yang sembab dan membengkak. Semalam aku
merenung di kamar sampai ketiduran. Entah berapa lama aku berderai akan kepedihan. Yah, aku baru saja mengalami kejadian yang membuat aku begitu
sakit. Seorang cewek yang tanpa sengaja masuk dalam kehidupanku kini
malah menghancurkan semuanya......
Aku mengenal Masyuni dari Muhar ,teman dekatku. Kebetulan tiap malem masyuni selalu datang di samping
posko KKN tempat ku mengaji kala malam hari. Awalnya aku biasa aja dengan
kehadirannya. Ga ngefek sama sekali. Tapi hari-hari berikutnya Masyuni
memulai kedekatan kami dengan sekedar menitip salam padaku. Ga ada yang
spesial memang. Tapi hari-hari ku kini mulai terasa indah dengan
keberadaanya.
Hanya saja kebahagiaan itu tak
berlangsung lama. Disaat aku mulai menyukainya, tak ku sangka muhar
malah nembak masyuni. Aku bener-bener ga tau harus berbuat apa. Tentu saja
aku tak bisa menyalahkannya karna ini memang hak mereka. Aku mencoba
ikhlas dengan hubungan mereka. Aku berusaha tegar dan mendukung hubungan
mereka meski sebenarnya hati ku begitu sakit. Itu semua aku lakukan
karna aku masih menghargai muhar sebagai shabat ku. Aku memilih mengalah
daripada harus kehilangan sahabat ku hanya karna seorang cowok. Meski
hati kecil ku masih tetap mengharapkan masyuni.
Meski pacaran ama masyunii,tapi
nyatanya tetep aja muhar ga pernah absent menghubungi masyuni. Entah sms atau
pun telpon. Aku bingung harus bersikap gimana. Karna rasa ikhlas ku lah
yang kini menuntunku untuk tetap berhubungan dengan dimas. Jujur saat
itu aku benar-benar telah merelakan masyuni.
Jadi apa salahnya jika aku
menerima telpon dan smsnya. Sayangnya pikiranku masih terlalu cetek
untuk menyikapi hal itu. Tentu saja kedekatanku dengan masyuni yang telah
ku anggap “teman” itu membuat muhar cemburu. Ia mengira masyuni
selingkuh. Dan aku lah selingkuhannya! Kini antara Aku dan muhar serasa
ada pemisah yang membuat kami tak lagi bisa seakrab dulu. Ada rasa
canggung saat kami ngobrol,seperti orang yang baru kenal.
Hampir 2 bulan lamanya aku tak
pernah bertemu lagi dengan Dimas sejak saat itu. Ia tak pernah lagi
menghubungiku,atapun Santi. Dimas seperti menghilang di telan bumi.
Akupun perlahan bisa menghapusnya dari ingatan ku dan Santi juga telah
kembali seperti sedia kala,meski sekarang ia agak tertutup soal cowok.
Kini hari-hari ku semakin
berwarna setelah mendapatkan PPL di SMPN 2 MASBAGIK favorit LENDANG NANGKA. Yah,menjadi guru baru tentunya bukan hal yang gampang. Karna aku
termasuk anak yang sulit beradaptasi. Aku terlalu cuek dengan apa yang
ada di sekitar ku. Namun kini aku telah memiliki beberapa teman akrab.
Tapi hanya satu yang kurasa
telah benar-benar akrab. Namanya Putri. Dia temen PPL ku. Anak nya
cukup asyik, meski terkadang ada saat-saat dimana aku merasa muak
padannya. Ada bberapa sifatnya yang tak ku suka. Dia terlalu pede dan
kalo ngomong ato ngpapa’’in asal jeplak aja!uukh..yang paling bikin aku
sebel saat bersamanya, ngeliat cowok ganteng dikit aja langsung dah tuh
kaya ikan kena pancingan. Klepek-klepek ga jelas! Mending kalo di
niatinama satu cowok. Nah ini.. tiap ada cowok selaluu aja tingkahnya
gtu. Bikin aku tambah mual. Tapi mo diapain juga dia tetep temen terbaik
ku(untuk saat ini).
Semoga waktu sedang bercanda..! aku ga
mau kejadian itu terulang kembali. Aku takkan sanggup jika harus
mengulangnya. Berpura-pura tegar seperti dulu. Aku muak!! Tapi
kenyataanya kini,mereka memang pacaran. Tak ada yang bisa ku lakukan
selain merelakan mereka. Sama seperti yang ku lakukan dulu. DEMI SAHABAT,!! T,T
oo0(^_^)0oo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar